Sabtu, Mei 4

Penurunan Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kampar


Penurunan Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kampar
Oleh: Nova Lestari, SKM, M.Epid
Pemerhati Kesehatan Ibu
Bangkinang, 7 April 2013

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang dipakai dalam menentukan status kesehatan ibu. AKI di Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 yang sudah disepakati oleh lebih dari 180 kepala negara termasuk presiden Republik Indonesia pada tahun 2000. Data terakhir berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI masih 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan target yang harus dicapai adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Waktu yang tersisa hanya tinggal tiga tahun ini, tidak akan cukup untuk mencapai sasaran itu tanpa ada upaya-upaya yang luar biasa.
Berbagai upaya memang telah dilakukan untuk menurunkan kematian ibu, antara lain melalui penempatan bidan di desa, pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit.
Upaya terobosan yang paling mutakhir adalah program Jampersal (Jaminan Persalinan) yang digulirkan sejak 2011. Program Jampersal ini diperuntukan bagi seluruh ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir yang belum memiliki jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan. Keberhasilan Jampersal tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pelayanan kesehatan namun juga kemudahan masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan disamping pola pencarian pertolongan kesehatan dari masyarakat, sehingga dukungan dari lintas sektor dalam hal kemudahan transportasi serta pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting.
Melalui program ini, pada tahun 2012 Pemerintah menjamin pembiayaan persalinan sekitar 2,5 juta ibu hamil agar mereka mendapatkan layanan persalinan oleh tenaga kesehatan dan bayi yang dilahirkan sampai dengan masa neonatal di fasilitas kesehatan. Program yang punya slogan Ibu Selamat, Bayi Lahir Sehat ini diharapkan memberikan kontribusi besar dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Berdasarkan laporan kegiatan Audit Maternal Perinatal Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, hingga bulan Oktober 2012 terdapat 8 kasus kematian ibu dari 11055 kelahiran hidup. Penyebab kematian didominasi oleh perdarahan (25%) dan pre/eklampsi (25%). Jumlah ini relatif lebih kecil dibandingkan angka nasional (228/100000 kelahiran hidup).
Berbagai upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar sangat memberikan dampak positif terhadap penurunan Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kampar, diantaranya peningkatan cakupan K1 dan K4 (98,22% dan 95,33%) untuk menjamin pelayanan asuhan kehamilan termasuk pemberian imunisasi TT dan tablet Fe; adanya kegiatan mendeteksi ibu hamil dengan risiko tinggi oleh tenaga kesehatan (100%) sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat dan pencegahan komplikasi; peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (89,5%) yang menurut hasil penelitian terdapat korelasi yang signifikan antara pertolongan persalinan dengan kematian ibu “semakin tinggi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil di suatu wilayah akan diikuti dengan penurunan kematian ibu di wilayah tersebut”. WHO, UNFPA, UNICEF dan Bank Dunia membuat pernyataan bersama yang meminta negara “menjamin semua wanita dan bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terampil selama masa kehamilan, persalinan dan nifas”. Pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh tenaga kesehatan terampil sangat diperlukan untuk memastikan ibu lahir selamat dan bayi sehat.
Keberhasilan pencapaian tersebut tidak lantas membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar berpuas diri. Upaya penurunan kasus kematian ibu terus ditingkatkan salah satunya dengan proses pembentukan tim Audit Maternal Perinatal Kabupaten Kampar (Tim AMP) yang sedang berlangsung. Kegiatan AMP mencakup audit terhadap kematian ibu yang disebabkan karena masalah kehamilan, persalinan dan nifas, serta kematian janin/bayi sejak usia kehamilan 22 minggu sampai 28 hari setelah lahir (perinatal dan neonatal). Tim AMP tersebut akan bekerja dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan KIA di Kabupaten Kampar melalui upaya penerapan tata kelola klinik yang baik (clinical governance) dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian Perinatal/ Neonatal, dan mengembangkan mekanisme pembelajaran, pembinaan, pelaporan, dan perencanan yang terpadu antara Dinas Kesehatan Kabupaten, RSUD Bangkinang, RS swasta, RSIA, RB, BPS, organisasi profesi, dan lintas sektor.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Herlyn Rahmola, SKM, MSi sangat berkomitmen dan mendukung upaya percepatan penurunan angka kematian ibu di Kabupaten Kampar.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar