|
Penurunan Angka Kematian Ibu di
Kabupaten Kampar
Oleh: Nova
Lestari, SKM, M.Epid
Pemerhati
Kesehatan Ibu
Bangkinang, 7
April 2013
|
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah
satu indikator yang dipakai dalam menentukan status kesehatan ibu. AKI di
Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan target Millenium Development
Goals (MDGs) tahun 2015 yang sudah disepakati oleh lebih dari 180 kepala negara
termasuk presiden Republik Indonesia pada tahun 2000. Data terakhir berdasarkan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI masih 228 per
100.000 kelahiran hidup. Sedangkan target yang harus dicapai adalah 102 per
100.000 kelahiran hidup. Waktu yang tersisa hanya tinggal tiga tahun ini, tidak
akan cukup untuk mencapai sasaran itu tanpa ada upaya-upaya yang luar biasa.
Berbagai upaya memang telah dilakukan untuk menurunkan
kematian ibu, antara lain melalui penempatan bidan di desa, pemberdayaan
keluarga dan masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku
KIA) dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta
penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED) di Puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di rumah sakit.
Upaya terobosan yang paling mutakhir adalah program
Jampersal (Jaminan Persalinan) yang digulirkan sejak 2011. Program Jampersal
ini diperuntukan bagi seluruh ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru
lahir yang belum memiliki jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan.
Keberhasilan Jampersal tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pelayanan
kesehatan namun juga kemudahan masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan
disamping pola pencarian pertolongan kesehatan dari masyarakat, sehingga
dukungan dari lintas sektor dalam hal kemudahan transportasi serta pemberdayaan
masyarakat menjadi sangat penting.
Melalui program ini, pada tahun 2012
Pemerintah menjamin pembiayaan persalinan sekitar 2,5 juta ibu hamil agar
mereka mendapatkan layanan persalinan oleh tenaga kesehatan dan bayi yang
dilahirkan sampai dengan masa neonatal di fasilitas kesehatan. Program yang
punya slogan Ibu Selamat, Bayi Lahir Sehat ini diharapkan memberikan kontribusi
besar dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Berdasarkan laporan kegiatan Audit
Maternal Perinatal Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, hingga bulan Oktober 2012
terdapat 8 kasus kematian ibu dari 11055 kelahiran hidup. Penyebab kematian
didominasi oleh perdarahan (25%) dan pre/eklampsi (25%). Jumlah ini relatif
lebih kecil dibandingkan angka nasional (228/100000 kelahiran hidup).
Berbagai upaya yang dilakukan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar sangat memberikan dampak positif terhadap penurunan
Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kampar, diantaranya peningkatan cakupan K1 dan
K4 (98,22% dan 95,33%) untuk menjamin pelayanan asuhan kehamilan termasuk
pemberian imunisasi TT dan tablet Fe; adanya kegiatan mendeteksi ibu hamil
dengan risiko tinggi oleh tenaga kesehatan (100%) sehingga dapat dilakukan
penanganan yang tepat dan pencegahan komplikasi; peningkatan cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan (89,5%) yang menurut hasil penelitian terdapat korelasi
yang signifikan antara pertolongan persalinan dengan kematian ibu “semakin
tinggi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil di suatu wilayah akan
diikuti dengan penurunan kematian ibu di wilayah tersebut”. WHO, UNFPA, UNICEF dan Bank Dunia
membuat pernyataan bersama yang meminta negara “menjamin semua wanita dan bayi
baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terampil
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas”. Pelayanan kesehatan yang
berkualitas oleh tenaga kesehatan terampil sangat diperlukan untuk memastikan
ibu lahir selamat dan bayi sehat.
Keberhasilan
pencapaian tersebut tidak lantas membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
berpuas diri. Upaya penurunan kasus kematian ibu terus ditingkatkan salah
satunya dengan proses pembentukan tim Audit Maternal Perinatal Kabupaten Kampar
(Tim AMP) yang sedang berlangsung. Kegiatan AMP mencakup audit terhadap
kematian ibu yang disebabkan karena masalah kehamilan, persalinan dan nifas,
serta kematian janin/bayi sejak usia kehamilan 22 minggu sampai 28 hari setelah
lahir (perinatal dan neonatal). Tim AMP tersebut akan bekerja dengan tujuan untuk
menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan KIA di Kabupaten Kampar melalui upaya penerapan
tata kelola klinik yang baik (clinical
governance) dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka
kematian Perinatal/ Neonatal, dan mengembangkan mekanisme pembelajaran,
pembinaan, pelaporan, dan perencanan yang terpadu antara Dinas Kesehatan
Kabupaten, RSUD Bangkinang, RS swasta, RSIA, RB, BPS, organisasi profesi, dan
lintas sektor.
Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Kampar, Herlyn Rahmola, SKM, MSi sangat berkomitmen dan
mendukung upaya percepatan penurunan angka kematian ibu di Kabupaten Kampar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar